Monday 27 July 2015

TEMPAT WISATA DIENG WONOSOBO - macam-macam telaga


Dataran Tinggi Dieng secara umum terbagi menjadi dua wilayah Administratif. Dieng Kulon masuk kabupaten Banjarnegara, sedangkan Dieng Wetan masuk kabupaten Wonosobo.

Sinergi Positif  antara Masyarakat Lokal, serta Dinas Pemerintah kedua Kabupaten tersebut berimbas pada meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana kepariwisataan sehingga langsung maupun tidak langsung ikut menunjang kemajuan khususnya pada bidang Wisata di daerah ini. Hal tersebut  semakin memberi harapan cerah bagi masa depan Dieng khususnya dalam bidang Kepariwisataan

Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 12—20°C di siang hari dan 6-10°C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0°C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah.

Nama Dieng diambil dari kata di yang berarti gunung dan Hyang (Dewa). itulah kenapa Dieng juga dijuluki negeri Para Dewa.
Teori lain menyebutkan, Nama Dieng berasal dari kata di hyang (Bahasa Sunda) mengingat pada masa pra Medang- sekitar abad ketujuh Masehi- daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.

Menurut cerita yang berkembang di Masyarakat, Desa Dieng awalnya adalah hutan lebat tanpa penghuni, Hingga kemudian seorang Pengelana bernama Kyai Kolodete memasuki daerah ini dan mulai membangun pemukiman yang kemudian menjadi tonggak awal  berdirinya desa Dieng. Kyai Kolodete inilah yang dipercaya menjadi sebab asal Fenomena Anak Berambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng.

Dan berikut ini adalah tempat wisata dieng yang bisa kita kunjungi adalah

1.TELAGA
·
  •  Telaga Warna
Telaga Warna
Telaga warna merupakan salah satu wisata terbaik dari dataran tinggi dieng. Berada di ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut tidak menghalangi para wisatawan untuk mengeksplor keunikan panorama alam Telaga Warna. Pemandangan danau yang tenang dengan permukaan air yang hijau dikelilingi pepohonan rindang dipadu dengan pantulan cahaya matahari yang akan membiaskan warna danau bak pelangi menjadi keunikan telaga ini.
·         
  •  Telaga Merdada
Telga Merdada
Telaga Merdada dahulu merupakan kepundan ( kawah gunung berapi yang kemudian terisi air hujan ) air dari telaga itu dapat dipergunakan untuk kebutuhan penduduk Desa Karang Tengah.
Inilah danau terluas yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Walau merupakan telaga terluas, telaga ini tidak memiliki sumber mata air. Seluruh air yang menggenangi telaga ini merupakan tampungan air
hujan.

  •  Telaga Pengilon
Terletak tepat disebelah telaga Warna namun memiliki karakter permukaan yang sangat berbeda. jika telaga warna cenderung berwarna putih kebiruan akibat endapan lumpur didasar permukaannya, Telaga Pengilon memiliki permukaan air yang sangat jernih dan bening seperti cermin, karenanya diberi nama
·         Telaga Cebong
Telaga terletak di Desa sembungan, tepat dibawah Bukit Sikunir ( Tempat para wisatawan biasa melihat Sunrise Dieng )
·         Telaga Menjer
Telaga Menjer terletak di desa Maron Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo 12 km sebelah utara kota Wonosobo.
Merupakan telaga alam terluas di Kabupaten Wonosobo. Berada di ketinggian 1300 Mdpl, dengan luas 70 Ha dan kedalaman 45 meter.
·         Telaga Dringo
Nama Dringo didapat dari tumbuhnya dringo di sekeliling telaga tanpa ditanam orang. Telaga itu juga merupakan bekas kawah yang meletus pada tahun 1786.Terletak di desa Pekasiran, dan langsung berbatasan dengan desa Wonopriyo kecamatan Blado kabupaten Batang, sejalur dengan kawah Candradimuka.
·         Telaga Sewiwi
Telaga ini bukan merupakan bekas kawah melainkan pemunculan air tanah dari bukit - bukit sekitarnya ditambah air hujan, sehingga terjadilah telaga. Sekarang telaga ini berkurang airnya.
·         Telaga Balekambang
Terletak di Kompleks Candi Pendowo, untuk menghindari bahaya banjir yang dapat merusak candi - candi, penduduk membuat saluran pembuangan air ke sungai Dolok. Saluran tersebut diberi nama Gangsiran Aswatama.

No comments:

Post a Comment